Orang-Orang Gila yang Jenius dan Bijaksana dalam Islam

Oleh: Muhammad Paujan @paujanhsb (Mahasiswa tingkat 3, Fakultas Syariat dan Hukum)


Orang gila sering kali dianggap sebelah mata bahkan tidak diberlakukan seperti halnya manusia. Dan yang menarik ada beberapa orang gila yang terkenal dengan sebab sifat bijaksananya.

Orang gila terbagi menjadi 4 macam:
المعتوه: وهو الذي يولد مجنوناً
1. Al-Ma'tuh, yaitu orang yang terlahir gila.
المرور: وهو الذي أخرقته المرة
2. Al-Mamrur, yaitu orang yang akal sehatnya terbakar.
الممسوس: وهو الذي يتخبطه الجن أو الشيطان
3. Al-Mamsus, yaitu orang gila akibat dirasuki jin atau setan.
العاشق الذي تيمه الحب فأجنه
4. Al-Asyiq, yaitu orang yang dibuat gila oleh rasa cinta.  

Hakikat orang-orang gila yang bijaksana adalah orang-orang mulia di sisi Allah Swt., di antaranya:

1. Uwais Al-Qarni r.a.

Uwais adalah orang pertama di dalam Islam yang dicap gila. Suatu hari Umar bin Khattab berkhutbah di Mina dan menyeru, "Wahai penduduk Qaran! Apakah ada di antara kalian yang bernama Uwais?" Lalu orang- orang Qaran menjawab, "Tidak ada ya Amirul Mukminin kecuali orang gila yang tinggal di padang pasir dan tidak bergaul bersama penduduk." Umar bin Khattab pun berkata, "Dialah yang aku maksud. Sesampainya kalian di kota Qaran, carilah dia dan sampaikan salamku kepadanya dan kalian katakan,

.أن رسول الله صلى الله عليه وسلم بشرني بك وأمرني أن أقرأ عليك سلامه

Sesungguhnya Rasulullah saw. telah memberi kabar gembira tentang dirimu dan memerintahkanku untuk menyampaikan salamnya kepadamu."



2. Qays bin Mulawwah (Layla Majnun)
Ia dijuluki gila terhadap Layla. Dia adalah seorang penyair cinta yang handal dari bangsa Arab. Dia hidup pada masa pemerintahan Khalifah Marwan bin Hakam dan Khalifah Abdul Malik bin Marwan, yaitu pada tahun (24 H/645 M-68 H/688M).

Ia berasal dari kota Najd. Qays terkadang berada di Syam, Najd, dan Hijaz. Suatu hari, Qays dibawa ayahnya berangkat haji sekaligus meminta kepada Allah semoga Qays sembuh dan melupakan Layla.
Ketika Qays sedang melontar jamrah ada suara yang memanggil dari kemah, “Wahai, Layla!” Saat itu juga, Qais jatuh dan pingsan. Lalu dia sadar dan menyatakan syair berikut ini:

وداع دعا إذ نحن بالخيف من منى ... فهيج أحزان الفؤاد وما يدري
دعا باسم ليلى غيرها فكأنما ... أطار بقلبي طائراً كان في صدري
إذا ذكرت يرتاح قلبي لذكرها ... كما انتفض العصفور من بلل القطر

Seseorang menyeru ketika kami berada di bukit Mina
Bergejolaklah kegundahan kalbuku, orang itu tidak tahu
la memanggil nama Layla meski maksudnya orang lain
Tapi aku merasa Layla beterbangan di kalbuku
Jika ia disebut, maka hatiku berdekam mendengarnya.


Dari beberapa cerita di atas, bisa kita simpulkan akan pentingnya memperhatikan unsur kebatinan ketimbang fokus terhadap sesuatu yang tampak saja. Memang secara lahiriah, manusia cenderung menilai faktor-faktor yang tampak saja, sedangkan faktor yang batin hanya Tuhan yang tahu. Namun fokus terhadap aspek yang tampak saja sering kali menjerumuskan kita pada keliruan.


Referensi: Uqla Al-Majanin  




===============

Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Ahgaff Pos di;
Facebook: facebook.com/AhgaffPos
Instagram: instagram.com/ahgaffpos.official
Telegram:t.me/AhgaffPos
Youtube: tiny.cc/YoutubeAhgaffPos
Tiktok:tiktok.com/@ahgaffpos.official
Website: www.amiahgaff.com
Medium: medium.com/@ahgaffpos95

Posting Komentar

0 Komentar