Mari bergabung bersama kami di akun media sosial kami untuk mendapatkan update wawasan serta ilmu
Furuqul Lughoh
الْفَرْقُ بَيْنَ النَّدَمِ وَالتَّوْبَةِ :
أَنَّ التًّوْبَةَ أَخَصُّ مِنَ النَّدَمِ، وَذلِكَ أَنَّكَ قَدْ تَنْدَمُ عَلَى الشَّيْئِ، وَلاَ تَعْتَقِدُ عَلَى قُبْحِهِ، وَلاَ تَكُوْنُ التَّوْبَةُ مِنْ غَيْرِ قُبْحٍ، فَكُلُّ تَوْبَةٍ نَدَمٌ، وَلَيْسَ كُلُّ نَدَمٍ تَوْبَةً.
◇ Perbedaan antara menyesal (الندم) dan taubat (التوبة) :
* Taubat lebih khusus dari pada penyesalan karena seseorang mungkin saja menyesal tanpa meyakini bahwa sesuatu itu buruk.
* Kata Menyesal digunakan untuk umum (baik yang disesali itu perkara buruk atau perkara baik).
* Kata taubat khusus digunakan ketika yang disesali itu perkara yang buruk.
▪︎Kesimpulannya : setiap taubat merupakan penyesalan (ندم)، namun tdk semua penyesalan (ندم) adalah taubat.
أَنَّ التًّوْبَةَ أَخَصُّ مِنَ النَّدَمِ، وَذلِكَ أَنَّكَ قَدْ تَنْدَمُ عَلَى الشَّيْئِ، وَلاَ تَعْتَقِدُ عَلَى قُبْحِهِ، وَلاَ تَكُوْنُ التَّوْبَةُ مِنْ غَيْرِ قُبْحٍ، فَكُلُّ تَوْبَةٍ نَدَمٌ، وَلَيْسَ كُلُّ نَدَمٍ تَوْبَةً.
◇ Perbedaan antara menyesal (الندم) dan taubat (التوبة) :
* Taubat lebih khusus dari pada penyesalan karena seseorang mungkin saja menyesal tanpa meyakini bahwa sesuatu itu buruk.
* Kata Menyesal digunakan untuk umum (baik yang disesali itu perkara buruk atau perkara baik).
* Kata taubat khusus digunakan ketika yang disesali itu perkara yang buruk.
▪︎Kesimpulannya : setiap taubat merupakan penyesalan (ندم)، namun tdk semua penyesalan (ندم) adalah taubat.
Qul Laa Taqul
وَفق أو وِفق
Manakah yang lebih tepat?
قُلْ: رَكَّبْتُ الْمِرْوَحَةَ وَفْقَ الإِرْشَادَاتِ الْمَرْسُوْمَةِ لَهَا.
وَ لَا تَقُلْ: رَكَّبْتُ الْمِرْوَحَةَ وِفْقَ الإِرْشَادَاتِ الْمَرْسُوْمَةِ لَهَا؛ لِأَنَّ وَفْقَ مِنْ فِعْلِ "وَفِقَ" وَ لَا يَأْتِيْ مَصْدَرٌ من فعلٍ مَكْسُوْرِ الْعَيْنِ إِلَّا عَلَى وَزْنِ فَعلا قِيَاسًا.
Sering kali kata وِفق (dengan mengkasroh wawnya) kita dengarkan dalam ucapan sehari-hari bahkan tertulis dalam artikel-artikel bahasa arab.
Namun pengucapan ini kurang tepat, dikarenakan menyalahi kaidah shorof yang berlaku, dimana fi'il yang ain fi'ilnya berharakat kasrah haruslah masdarnya dalam timbangannya ٌفَعل bukan ٌفِعْل.
Adapun masdar yang keluar dari kaidah tersebut haruslah didasari dengan ungkapan atau pemakaian orang arab yang sudah diatur dalam kaidah bahasa arab, namun hal ini tidak pula terdapat dan tidak pula diungkapkan.
Manakah yang lebih tepat?
قُلْ: رَكَّبْتُ الْمِرْوَحَةَ وَفْقَ الإِرْشَادَاتِ الْمَرْسُوْمَةِ لَهَا.
وَ لَا تَقُلْ: رَكَّبْتُ الْمِرْوَحَةَ وِفْقَ الإِرْشَادَاتِ الْمَرْسُوْمَةِ لَهَا؛ لِأَنَّ وَفْقَ مِنْ فِعْلِ "وَفِقَ" وَ لَا يَأْتِيْ مَصْدَرٌ من فعلٍ مَكْسُوْرِ الْعَيْنِ إِلَّا عَلَى وَزْنِ فَعلا قِيَاسًا.
Sering kali kata وِفق (dengan mengkasroh wawnya) kita dengarkan dalam ucapan sehari-hari bahkan tertulis dalam artikel-artikel bahasa arab.
Namun pengucapan ini kurang tepat, dikarenakan menyalahi kaidah shorof yang berlaku, dimana fi'il yang ain fi'ilnya berharakat kasrah haruslah masdarnya dalam timbangannya ٌفَعل bukan ٌفِعْل.
Adapun masdar yang keluar dari kaidah tersebut haruslah didasari dengan ungkapan atau pemakaian orang arab yang sudah diatur dalam kaidah bahasa arab, namun hal ini tidak pula terdapat dan tidak pula diungkapkan.
Mufrodatul Mu'ashiroh
السَكْتَةُ الدِّمَاغِيَّةُ
Stroke
أُنْبُوْبَةُ الأَوْعِيَةِ الدِّمَوِيَّةِ
Pipa-pipa pembuluh darah
زِيَادَةُ الدُّهُوُنِ يُسَبِّبُ انْسِدَادَ أَنَابِيْبِ الْأَوْعِيَةِ الدِّمَوِيَّةِ مِمَّا يُؤَدِّيْ إِلَى الْإِصَابَةِ بِالسَّكْتَةِ الدِّمَاغِيَّةِ
Meningkatnya lemak menyebabkan tersumbatnya pipa-pipa pembuluh darah dan dapat mengakibatkan terserang penyakit stroke.
Stroke
أُنْبُوْبَةُ الأَوْعِيَةِ الدِّمَوِيَّةِ
Pipa-pipa pembuluh darah
زِيَادَةُ الدُّهُوُنِ يُسَبِّبُ انْسِدَادَ أَنَابِيْبِ الْأَوْعِيَةِ الدِّمَوِيَّةِ مِمَّا يُؤَدِّيْ إِلَى الْإِصَابَةِ بِالسَّكْتَةِ الدِّمَاغِيَّةِ
Meningkatnya lemak menyebabkan tersumbatnya pipa-pipa pembuluh darah dan dapat mengakibatkan terserang penyakit stroke.
0 Komentar