Tarim, Hadhramaut
(14/09) – Pagi yang dingin, penuh semangat, mempersiapkan diri dan bekal serta
barang yang diperlukan tuk perjalanan atau acara tahunan AMI Al-Ahgaff dengan
tema “Rihlah Dau’an” –Perjalanan ke Dau’an- selama 2 hari.
.
Dau’an adalah salah satu wadi (lembah) yang
berada di provinsi Hadhramaut, Yaman, negeri sejuta wali sebutannya atau negeri
para aulia masyhurnya (terkenalnya).
.
Perjalanan kami dimulai dari maqbarah (pemakaman)
Zanbal, khususnya makam Sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali
Ba’alawy serta anak beliau Alwy bin Muhammad.
.
Setelah itu bis pun melaju ke arah Masileh. Kami
menziarahi makam Syeikh Abdurrahman Bajalhaban, makam Habib Alwi bin Muhammad
dan ayah beliau di Beyt Zubair, makam Habib Abdullah bin Husein bin Thohir,
Habib Abdullah bin Umar bin Yahya, dan orang tua Habib Usman mufti betawi di
Masileh, makam Habib Alwi bin Ubaidillah di Tarebeh.
.
Bersama dengan 90 orang peserta dengan
mengendarai 3 bis Abu Tsalatsin, kami melanjutkan perjalanan ke Husaisah,
sebuah daerah dimana Imam Al-Muhajir ilalllah Ahmad bin Isa dan Habib Ahmad bin
Muhammad Al-Habsyi dimakamkan.
.
Bur, sebuah daerah gurun, tempat dimana makam
Nabi Hanzholah as dan Habib Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir dimakamkan juga
kami singgahi. Cuaca panas serta rasa haus yang melanda membuat ziarah kali ini
sangat terasa luar biasa.
.
Tibalah kami di kota Seiwun. Berziarah ke makam
Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi Shohib Simthud Duror, makam Habib Ahmad bin
Zein Al-Habsyi, Habib Ja’far bin Ahmad bin Zein Al-Habsyi.
.
Kemudian, sesampainya di Hauthoh, kami pun
bersinggah di Ribat Al-Fateh untuk makan siang dan sejenak beristirahat.
Setelah itu, mudir dari Ribat Al-Fateh di Hauthoh, Al-Habib Abdurrahman bin
Thoha Al-Habsyi mengajak kami untuk menziarahi makam Habib Ahmad bin Ja’far bin
Ahmad Al-Habsyi.
.
Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba, kami telah
sampai di sebuah kota yang terkenal dengan kisah ‘ain-nya, yaitu kota Syibam.
Di sana kami menyaksikan pemandangan yang eksotis, beberapa gedung klasik yang
tinggi menjulang ke langit dengan susunan dan tata letak yang sungguh aduhai.
.
Makam Habib Ahmad bin Umar bin Smith dan Syeikh
Muhammad bin Abdurrahman Ba’abbad di Syibam adalah tujuan utama kami di kota
ini, dan berakhirlah hari pertama rihlah kami di daerah yang cukup terkenal
akhir-akhir ini yaitu Masyhad, di sebuah masjid yang berada di depan makam
Habib Ali bin Hasan Al-Attos dan Habib Hadun bin Hud Al-Attos.
.
Di hari kedua, perjalanan kami sangat begitu
melelahkan karena harus naik dan turun gunung, tapi semuanya terbayarkan setiap
kami mendengarkan kisah hidup para ulama yang kami ziarahi, yang kali ini
ziarah dipimpin langsung oleh senior kami Gus Ahmad Basyu’eb. Alam terbuka dan
kebersamaan yang kuat.
.
Qaidun, tempat makam Syeikh Said bin Isa Al-Amudy
adalah awal dari perjalanan kami di hari kedua, diteruskan ke makam Syeikh
Ma’ruf Bajammal di Bidhdhoh. Kemudian, Makam Syeikh Said bin Muhammad Ba’asyan
Shohib Busyrol Karim dan Syeikh Ahmad bin Abdul Qodir Ba’asyan di Ribat
Ba’asyan, makam Syeihk Abdullah bin Ahmad Basaudan, Habib Hamid Al-Jaelani ayah
Habib Umar Al-Jaelani dan Syeikh Ali bin Abdillah Baros di Khuraibeh, makam
Habib Hamid bin Ahmad Al-Muhdhor.
.
Berlanjut ke makam Nabi Hadun bin Hud as di
sebuah daerah yang bernama Hadun. Dan ditutup perjalanan kami di suatu daerah
yang bernama Huraidhoh, di makam Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthos Shohib
Rotib Al-Atthos, Habib Abu Bakar bin Abdillah Al-Atthos, Habib Ali bin Muhammad
bin Salim Al-Atthos dan Habib Salim bin Abu Bakar Al-Atthos.
.
Semoga rihlah dan ziarah kali ini dapat diberkahi
oleh Allah, dan semoga dengan mentelaah bersama kisah hidup para aulia, Allah
turunkan rahmat-Nya kepada kita semua. Aamiin. (red/ iwan_kisra)
0 Komentar