MENYAMBUT
HARI SANTRI NASIONAL, KETUA ORGANISASI-ORGANISASI PELAJAR INDONESIA DI
HADHRAMAUT BERIKAN STATEMEN POSITIF
Tarim –
Menyambut perayaan Hari Santri Nasional 22 Oktober, Pelajar Indonesia
Hadhramaut mengadakan serangkaian acara yang akan berlangsung di Auditorium dan
Lapangan Universitas Al-Ahgaff, Tarim, Hadhramaut, Republik Yaman.
Sesuai
hasil rapat beberapa hari yang lalu, acara yang didukung oleh semua organisasi
pelajar Indonesia yang ada di Provinsi Hadhramaut itu akan diawali dengan
mengadakan diskusi ilmiah Indonesia Santri Club (ISC) dengan tema
“Menggelorakan Kembali Semangat Resolusi Jihad Dan Patriotisme Santri” yang
akan diadakan pada Rabu malam.
Sedangkan malam puncak akan berlangsung meriah
pada malam berikutnya dengan menampilkan Drama Teatrikal dan Video Dokumenter.
Dan tak lupa pula Bazar Santri Nasional yang menyajikan masakan Nusantara.
Menyikapi
perayaan Hari Kaum Sarungan yang pertama ini, Ketua Organisasi-organisasi
Pelajar Indonesia yang ada di Hadhramaut sangat mengapresiasinya. Berikut ini
statement-statement mereka :
H. M.
Sa’dun Daim (Moch Sadun Daaim)/Ketua Ppi Hadhramaut : “Bagi kami, Hari Santri 22
Oktober merupakan momen mengenang tokoh-tokoh pejuang yang sempat terlupakan
dan mengambil pelajaran penting peristiwa 70 tahun yang lalu tentang persatuan
dalam keberagaman demi mempertahankan kemerdekaan”.
M.
Thohirin (Tohirin Shodiq)/Ketua Tanfidziyah Pci-nu Yaman : “Hari Santri merupakan bentuk
apresiasi pemerintah kepada umat islam khusunya santri dalam mempertahankan
NKRI dan mengungkap kembali sejarah yang sempat hilang”.
M.
Fadhlillah (Adly Al-fadlly)/Ketua Flp Hadhramaut : “Hari
Santri mengajari kita tentang cara menghargai dan meneladani sejarah. Bagaimana
sejarah itu di ukir dan bagaimana sejarah itu sampai ke anak cucu dengan tanpa
tedeng aling–aling.
Acara
seperti ini sangat patut di apresiasi. Sebagai santri, kita bisa tahu jika kyai
dan santri tak hanya wajah dalam lukisan kuno di balik gubuk reyot pesantren.
Tapi kyai dan santri memiliki peran yang besar demi terwujudnya kemerdekaan
NKRI. Standing applause. Salut !”
Umar
‘Alwi Assegaf/Ketua Asosiasi Mahasiswa Indonesia (Ami Ahgaff) : “22 Oktober merupakan saksi
bisu bahwa islam ikut andil dalam mempertahankan kemerdekaan. Itu sudah menjadi
bukti bahwa ulama dan para santri juga cinta tanah air”.
Sementara
itu, Ketua Pelaksana Perayaan Hari Santri Nasional wilayah Hadhramaut, Izzuddin
Mufian Munawwar (Zudine Munawwar) mengungkapkan :
“Pada
dasarnya, Resolusi jihad Hadrotus Syeikh K.H. Hasyim Asy’ari bukan hanya milik
golongan tertentu. Tapi ia adalah milik semua orang yang menyebut dirinya
santri. Diakuinya peran penting para kyai dan santri dalam perjuangan
mempertahankan kemerdekaan NKRI bagaikan menyambung kembali rantai sejarah yang
selama ini terputus.
Fakta
bahwa perayaan ini didukung seluruh organisasi pelajar Indonesia yang ada di
provinsi Hadhramaut – Yaman, merupakan bukti antusiasnya para santri Hadhramaut
untuk menapaktilasi perjuangan para pendahulu serta bukti semangat kami semua
untuk menjaga api obor pencerahan bangsa tetap menyala”. Ujar Mahasiswa tingkat
akhir Fakultas Syari’ah itu.
Dia juga
berharap, acara ini bisa berlangsung sesuai dengan apa yang diinginkan. Serta
mampu memberikan energi positif kepada para santri Hadhramaut untuk lebih
bersemangat dalam menimba ilmu dengan memperjuangkan nilai-nilai keutuhan NKRI
tercinta.
Sebagaimana
diketahui, peresmian langsung 22 oktober sebagai Hari Santri Nasional oleh
Bapak Presiden Republik Indonesia beberapa minggu yang lalu, merupakan bentuk
penghormatan Pemerintah Indonesia kepada umat islam khususnya para kiyai dan
santri.
Hal ini dikarenakan mengingat peran penting ulama bersama anak didiknya
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari genggaman penjajah yang sempat
terlupakan sejarah.
Penasaran dengan kemeriahan Perayaan Hari Santri Nasional wilayah Hadhramaut ? Ikuti terus berita kami ! (Aidil Ibni Ridhwan/red)
0 Komentar