Tarim- menikmati daging dihari raya
idul adha merupakan sudah menjadi tradisi. Seperti tahun sebelumnya AMI
melayani penerimaan hewan qurban bagi mahasiswa Indonesia. Namun dalam
kenyataannya, peminatnya masih minim hingga mengambil alternatif memungut uang
tambahan untuk setiap mahasiswa. Belajar dari tahun lalu, AMI tahun ini tidak
ingin menambah beban ditiap mahasiswa dengan uang pungutan hanya gara-gara
daging. Kesana-kemari melobi beberapa donator panitia berhasil mengantongi
sebanyak 13 ekor kambing.
Akhirnya tepat Selasa
(12/10) setelah sholat id sebagian kambing dipotong dipangkal pemotongan Hawi,
Tarim. Adapun perinciannya adalah 1 kambing kurban
atas nama putra bapak duta besar Republik Indonesia untuk Yaman, Drs. Wajid Fauzi,
M.P.M, 1
kambing kurban atas nama M. Fikri Al-Muhdlor (Mustawa 3), 6 kambing
dari universitas Al-Ahgaff, 3 kambing dari habib Abdulloh Al-Muhdlor Tarim, 2 kambing
shodaqoh plus bumbu-bumbu masak dari teman-teman sukarelawan. Adapun
pendistribusian dagingnya terbagi menjadi dua, sebagian kambing diolah di dapur
umum dan dibagikan untuk makan ghoda' hari pertama serta asya' setelah pentas
seni AMI Ahgaff. Dan sebagian lainnya, dibagikan kepada tiap-tiap duf'ah
mahasiswa Indonesia
untuk diolah mereka sendiri. (mas abda/ahgaff pos)
0 Komentar