Oleh : Kurniawan
Di sebelah barat
daerah Bour, terdapat makam salah satu Nabi yang pernah diutus ke wilayah
Hadramaut. Handzolah bin Shafwan, Nabi dari keluarga al Aqyun yang
diutus kepada kaum al Rash. Beberapa catatan menjelaskan bahwa Nabi
Handzolah a.s adalah dari sekian para Nabi yang terlahir dalam keadaan telah di
khitan. Termasuk diantaranya juga Nabi kita Muhammad Saw. Nabi Handzolah hidup
diantara masyarakat yang keras. Tidak luput pula cobaan demi cobaan beliau
alami dalam misi membumikan ajaran Allah Swt. Didustakan, dicela hingga nyawa
beliau pun terkorbankan. Pada satu catatan menegaskan bahwa pernah tertulis
pada nisan makam Nabi Handzolah kalimat; “Saya Handzolah bin Shafwan, utusan
Allah, aku dikirim kepada Bani Himyar dan Hamdan serta A’rib kaum Yaman, mereka
mendustakan ku hingga membunuhku”. Setelah beliau didustakan hingga dibunuh,
Allah mengirimkan kepada kaum nya banjir bandang yang menghancurkan mereka
hingga bangunannya.
Beberapa bukti-bukti
yang menguatkan bahwa kaum al Rash pernah ada di Hadramaut, diantaranya;
termaktub didalam al Qur’an, Allah Swt berfirman;
وعادا وثمود وأصحاب الرس [الفرقان]
Gandengan nama kaum Al
Rash dengan kaum A’d dan Tsamud, mengindikasikan bahwa mereka, kaum al
Rash pernah menduduki Hadramaut setelah kaum A’d dan Tsamud.
Ada lagi pada
catatan kitab“khoridatul ‘Ajaib” menjelaskan bahwa Hadramaut terletak
disebelah selatan negara Yaman, dan disana terdapat Ashabul Rash-kaum
daripada Nabi Handzolah a.s. Al Hamdany didalam kitabnya “al Iklil” juz
pertama berkata; Harits bin Qohthan bin Hud mempunyai keturunan yang mereka
dipanggil “al Aqyun” mereka termasuk dari golongan Himyar, sekelompok
masyarakat dari kaum Handzolah bin Shafwan.
Satu lagi yang
menguatkan pendapat ini yaitu perkataan dari Ibnu Hisyam; ia adalah Handzolah
bin Shafwan dari Aqyun kaum Al Rash. Pendapat al Muhaddits yang terkenal Muhammad
bin Ahmad Aqilah didalam karyanya “Naskhotul Jud fil Akhbar Anil Wujud”;
orang-orang yang beriman kepada Shaleh a.s mereka pergi ke negara Yaman.
Sebagian dari mereka bertempat di ‘Aden,
mereka adalah kaum Bi’ir Mua’tholah (baca; Sumur Mati), dan sebagian
lainnya ke Hadramaut. Mereka ahli dalam arsitektur. Dan tidak beberapa lama
dari kurun mereka, terdapat ashabul Rash yang menempat di Hadramaut.
Para mufassir
berpendapat -menurut Imam Baghawi- ; diriwayatkan oleh Abu Rauq dari Dhohhaq
Bahwa sumur ini -Bi’ir Mua’tholah- terletak di Hadramaut di satu daerah
yang disebut; Haduro’, mereka dari sekian empat ribu orang yang beriman kepada
Nabi Shaleh yang selamat dari azab. Mengungsi ke Hadramaut bersama Nabi Shaleh
a.s. Tatkala mereka sampai, wafat lah Nabi Shaleh, dan daerah itu dinamai
Hadramaut; karena sesampainya Nabi Shaleh ke daerah ini, beliau wafat. Lalu
kaum Nabi Shaleh bertempat di daerah ”Sumur Mati” hingga mereka mampu memakmurkan
tempat tersebut. Namun setelah beberapa kurun, mereka beralih menyembah patung
dan menjadi kafir, lalu Allah mengutus satu Nabi yang bernama Handzolah bin
Shafwan. Beliau sabar atas perilaku mereka, lalu ia dibunuh di pasar, lalu
Allah hancurkan mereka dan memberhentikan sumur mereka dan dihancurkan pula
istana-istana mereka[1].
Hingga saat ini
makam beliau masih ada. Tidak jarang para penziarah menyempatkan untuk datang
ke pemakaman beliau. Yang sangat mengagumkan panjang makam beliau mencapai 15 meter dan sama
sepertinya makam Nabi-nabi yang ada di Hadramaut lainnya. Wallahu a’lam.
0 Komentar